BLOGGER TEMPLATES - TWITTER BACKGROUNDS

Minggu, 07 Juni 2009

LANGKAH-LANGKAH MENGEMBANGKAN LESSON PLAN YANG BAIK

Dalam membuat lesson plan tidaklah terlalu rumit. Akan tetapi, ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan agar lesson plan yang kita buat sangat membantu dan efektif bagi pengajaran. Di bawah ini merupakan langkah-langkah serta gambaran masing-masing bagian dalam mengembangkan rencana pelajaran atau lesson plan yang baik:

  1. Mempertimbangkan apa yang mau diajarkan. Sebaiknya dikembangkan berdasarkan kurikulum yang ada, mengetahui untuk kelas berapa materi yang akan diajarkan tersebut, dan juga mencatat perkiraan waktu dalam rencana pelajaran untuk menolong waktu penganggaran yang diperlukan. Begitu mempunyai topik, bisa memulai menentukan bagaimana cara mengajar topik.
  2. Untuk memastikan lesson plan benar-benar membantu pengajaran, kita perlu membuat tujuan yang jelas dan spesifik dari apa yang diajarkan. Tujuan bukan merupakan aktivitas yang akan dilakukan dalam rencana pelajaran tetapi merupakan hasil belajar aktivitas itu yang ingin dicapai, Tujuan juga sebaiknya dapat diukur secara langsung. Dengan kata lain, harus memastikan tujuan dapat dikatakan baik tujuan ini dijumpai atau tidak. Kita dapat mempunyai lebih dari satu tujuan untuk rencana pelajaran. Untuk membuat tujuan lebih berarti, dapat memasukkan tujuan luas maupun sempit.
  3. Kita mungkin memerlukan material-material yang diperlukan dalam pengajaran nanti, tetapi sebaiknya dipersiapkan lebih awal dalam rencana pelajaran kita. Dengan begitu, jika orang lain menggunakan rencana pelajaran kita, mereka akan tahu dari awal apa bahan diperlukan. Dengan menuliskan secara spesifik, pengajar akan mempunyai segalanya mereka perlu dalam pengajaran.
  4. Kita juga mungkin ingin menulis Anticipatory Set, yang dapat menjadi pengantar dalam pelajaran dan mengembangkan perhatian siswa dalam belajar apa yang akan diajarkan. Contoh: menangani pelajaran pecahan, pengajar bisa memulai dengan meminta siswa menjawab bagaimana mereka akan membagi-bagikan pizza untuk masing-masing 5 orang teman mereka mendapat jumlah pizza yang sama, dan memberi tahu mereka bahwa mereka bisa melakukan ini jika mereka tahu bagaimana caranya untuk bekerja dengan pecahan.
  1. Selanjutnya perlu menuliskan langkah-langkah prosedur yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan. Dalam hal ini tidak harus melibatkan setiap hal kecil yang akan kita katakan dan lakukan, tetapi sebaiknya mendaftar tindakan relevan yang perlu dilakukan dalam pengajaran.
  2. Setelah prosedur selesai, kita dapat menyediakan waktu untuk latihan mandiri bagi siswa agar siswa dapat lebih memahami materi yang diajarkan.
  3. Sebelum beralih ke penilaian sebaiknya menanyakan kembali semua yang telah diajarkan, dengan mengacu pada Anticipatory Set. Contoh: kita dapat menanyakan kembali kepada siswa bagaimana mereka akan membagi-bagikan pizza setelah mereka mengerti mengenai pecahan (dari contoh pada langkah ke-4).
  4. Kita dapat menuliskan evaluasi/penilaian kita. Beberapa lesson plan mungkin tidak memerlukan penilaian, tetapi sebaiknya kita membuat semacam evaluasi untuk melihat apakah tujuan pengajaran dalan lesson plan tercapai. Kunci dalam mengembangkan penilaian kita adalah membuat penilaian yang secara khas dan pasti mengukur tujuan dicapai atau tidak. Dengan begitu, akan terlihat hubungan nyata antara tujuan dan penilaian.
  5. Penyesuaian juga sebaiknya dibuat untuk siswa dengan ketidakmampuan (disabilities). Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan penyesuaian spesifik bagi siswa tertentu dengan memperhitungkan perbedaan individual mereka.
  6. Kita dapat juga memasukkan bagian "hubungan", yang memperlihatkan bagaimana lesson plan dapat diintegrasikan dengan subyek pelajaran lain. Sebagai contoh kita dapat menerapkan pelajaran mengenai pecahan dengan kehidupan sehari-hari yang lain, tidak hanya dalam pelajaran matematika.

Jika mengikuti semua langkah di atas, kita akan berhasil membuat lesson plan dengan baik dan seksama yang akan berguna bagi kita atau pengajar mana pun yang ingin mengajarkan topik yang sama. Salah satu tips yang paling membantu dalam penulisan lesson plan pertama kita adalah dengan melihat lesson plan lain yang lebih dulu telah dikembangkan dengan baik untuk mendapatkan ide yang lebih baik tentang apa saja yang diperlukan dalam lesson plan.

Jumat, 05 Juni 2009

PENTINGNYA PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) ATAU LESSON PLAN DALAM PENGAJARAN




Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sangatlah penting dalam kegiatan lesson study. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran atau lesson plan merupakan hasil dari tahapan perencanaan (planning) dalam kegiatan lesson study. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dibuat sesuai dengan hasil analisis para pengajar mengenai kebutuhan dan permasalahan yang ada dalam proses pembelajaran. RPP atau lesson plan harus dibuat dengan seksama sehingga sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai dalam pembelajaran. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran atau lesson plan bertujuan merancang pengalaman belajar siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran.


Di bawah ini alur pikir yang dapat digunakan sebagai alternatif:

1. Kompetensi apa yang akan dicapai.

2. Indikator-indikator yang dapat menunjukkan hasil belajar dalam bentuk perilaku yang menggambarkan pencapaian kompetensi dasar.

3. Tujuan pembelajaran yang merupakan bentuk perilaku terukur dari setiap indikator.

4. Materi dan uraian materi yang sesuai dengan kebutuhan belajar siswa agar dapat mencapai tujuan pem­belajaran.

5. Metode-metode yang akan digunakan dalam pembelajaran.

6. Langkah-langkah penerapan metode-metode yang dipilih dalam satu kemasan pengalaman belajar.

7. Sumber dan media belajar yang terkait dengan aktivitas pengalaman belajar siswa.

8. Penilaian yang sesuai untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran.


Secara umum, ciri-ciri Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang baik adalah sebagai berikut:

1. Memuat aktivitas proses belajar mengajar yang akan dilaksanakan oleh pengajar yang akan menjadi pengalaman belajar bagi siswa.

2. Langkah-langkah pembelajaran disusun secara sistematis agar tujuan pembelajaran dapat dicapai.

3. Langkah-langkah pembelajaran disusun serinci mungkin, sehingga apabila RPP digunakan oleh pengajar lain (misalnya, ketiga pengajar mata pelajaran tidak hadir), mudah dipahami dan tidak menimbulkan kebingungan.


Pengajar perlu menyadari, bahwa:

1. RPP yang benar akan berdampak pada penulisan materi ajar dan LKS sendiri oleh pengajar. Sebab materi ajar pada Buku Pegangan Belajar Siswa dan LKS (yang dijual bebas) belum tentu sesuai dengan rencana pembelajaran yang disusun oleh pengajar.

2. Karena RPP disusun sendiri oleh pengajar, maka akan timbul dorongan pada diri pengajar untuk menyiapkan fasilitas pembelajaran untuk memudahkan siswa untuk belajar.

3. Ide-ide kreatif yang bertujuan mengajari siswa akan berdampak pada peningkatan efektifitas pembelajaran.

4. Ide-ide kreatif tersebut hanya dapat dihasilkan oleh seorang pengajar yang ikhlas berusaha mencerdaskan siswanya.



Sumber: Tim Penyusun Panduan RPP - PSG Rayon 2 UNIMED


MANFAAT LESSON STUDY


Terdapat banyak manfaat yang diperoleh dalam pelaksanaan lesson study dalam proses pembelajaran. Manfaat yang yang dapat diambil lesson study, diantaranya:

1. Pengajar dapat mendokumentasikan kemajuan kerjanya.

2. Pengajar dapat memperoleh umpan balik dari anggota lainnya.

3. Pengajar dapat mempublikasikan dan mendiseminasikan hasil akhir dari lesson study.

Sementara itu, menurut Lesson study Project (LSP) beberapa manfaat lain yang bisa diambil dari lesson study, diantaranya:

1. Pengajar dapat mendokumentasikan kemajuan kerjanya.

2. Pengajar dapat memperoleh umpan balik dari anggota/komunitas lainnya.

3. Pengajar dapat mempublikasikan dan mendiseminasikan hasil akhir dari lesson study.